03 November 2008

Menikahi Wanita


السلام عليكم ورحمة الله وبركاته


الْحَمْدُ للّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ . Ashadu an laa ilaha illallah wa ashadu anna muhammadan rosulullahi SAW. Wa ’alaa alihi wa ashaabih. Amma ba’du. :

Rasulullah telah bersabda : ”Wanita itu dinikahi karena empat hal, karena hartanya, karena kecantikannya, karena nasabnya, karena agamanya. Maka pilihlah alasan menikahinya karena agamanya. Kalau tidak maka rugilah engkau”

Karena Hartanya.

Harta itu adalah salah satu dari fitnah dunia, apabila harta telah di miliki oleh seseorang maka harta itu menjadi fitnah dan cobaan baginya, memilih istri hanya karena harta kekayaannya saja berarti dia telah memilih untuk memiliki fitnah dan cobaan, ditambah lagi istri itu sendiri adalah cobaan,

Allah berfirman :

(Attaghabun, 64:14) : Hai orang-orang mu'min, sesungguhnya di antara isteri-isterimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu (kadang-kadang isteri atau anak dapat menjerumuskan suami atau ayahnya untuk melakukan perbuatan-perbuatan yang tidak dibenarkan agama.),maka berhati-hatilah kamu terhadap mereka dan jika kamu memaafkan dan berdamai (tidak memarahi) serta mengampuni (mereka) maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

(Attaghabun, 64:15) Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah cobaan (bagimu), dan di sisi Allah-lah pahala yang besar.


Maka Nabi menekankan kalian akan rugi, bila alasan menikahinya karena kekayaannya.


Harta itu bernilai nol, angka nol akan ada harganya kalau didepannya ada angka lain selain nol, angka lain itulah agama. Bila orang memiliki harta, harta itu haqiqinya sangat hina, lebih hina dibandingkan dengan bangkai anak kambing di padang pasir yang luas. Pada suatu hari Nabi berjalan dengan para sahabat, kemudian menemukan bangkai anak kambing, “Hai para sahabat tidakkah kau lihat bangkai anak kambing itu ?” kata Nabi, “Ya Nabi” jawab para sahabat, “Siapakah yang mau mengambil manfaat dari bangkai itu?” sambung Nabi, saat itu para sahabat tidak ada yg bergerak, “Ketahuilah bahwa gambaran dunia itu lebih hina dari bangkai anak kambing itu”, al hadits... Kalau seseorang bisa merubah harta itu lebih bermakna, maka berbahagialah dia, antara lain harta yang mereka miliki digunakan untuk jihad fisabilillah.

Jadi janganlah calon suami hanya memilih perempuan hanya semata-mata karena hartanya. Dijamin akan rugi.

Karena Kecantikannya

Allah berfirman :

(Attaghabun, 64:3) : Dia Allah menciptakan langit dan bumi dengan haq. Dia menjadikan rupamu dan Allah membuat bagus rupamu itu dan hanya kepada Allah-lah kamu kembali.

Allah berfirman :

(Ali Imran, 3:6) :Dialah yang membentuk rupa kalian dalam rahim sebagaimana dikehendaki-Nya. Tak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, Yang Maha Mulya lagi Maha Bijaksana dalam menghukumi.


(Al Infithar, 82:6 , 7 , 8 )

Hai manusia, apakah yang telah memperdayakan kamu (berbuat durhaka) terhadap Tuhanmu Yang Maha mulya. - Yang telah menciptakan kamu lalu menyempurnakan kejadianmu dan menjadikan (susunan tubuh)mu seimbang, -

Dalam bentuk rupa apa saja yang Dia kehendaki, Dia menyusun tubuhmu.


Sebenarnya seluruh rupa manusia ini sudah sebaik-baiknya rupa. Maka janganlah memilih kecantikan wajahnya menjadi alasan memilih seorang istri.

Memilih kecantikannya saja tanpa melihat agamanya, dijamin kecantikan itulah yang akan mengakibatkan bencana. Wajah dibuat oleh Allah tidak untuk mengangkat derajat orang sesuai dengan dalil : ” Allah tidak memandang rupa kalian dan harta kalian, melainkan Allah memandang hati kalian dan amal kalian”.


Karena Keturunannya.

Firman Allah :

(Attiin, 95:4) Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya .

Orang dilahirkan ke bumi itu tidak bisa memilih suku apa, keturunan siapa dan bagaimana warna kulit, rupa dan bentuk fisiknya. Namun secara garis besar semua manusia dibuat dalam bentuk yang sebaik-baiknya.

Sebagian besar orang arab saat itu, betul-betul menjadikan keturunan sebagai patokan derajat manusia. Bila setelah perkawinan terjadi, ternyata diketahui derajat suku dan keturunan suaminya itu lebih rendah dari yg mereka lihat maka keluarga si perempuan berusaha agar bercerai, dengan alasan derajatnya berbeda. Bahkan di sebagian jazirah arab binatang kuda pun dicatat dari keturunan apa. Betul-betul tidak boleh dikawinkan dengan kuda sembarangan, karena nanti mengakibatkan adanya keturunan yang kurang bermutu. Tetapi untuk manusia haqiqi nya beda, mutu manusia itu adalah dari keimanan dan ketakwaanya.

Allah Berfirman :

(AlHujuraat, 49:13) : Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Waspada.


Bila ada seorang laki-laki mendapatkan istri dari keturunan suku yg mereka anggap tinggi maka ia merasa bangga dan merasa derajatnya ikut naik, padahal

firman Allah :


(Al an’am, 6:132) : Dan masing-masing orang memperoleh derajat-derajat sesuai dengan apa yang dikerjakannya. Dan Tuhanmu tidak lupa dari apa yang mereka kerjakan.


Saya pernah dialog dengan salah satu orang Yaman di Masjidil haram, yang warna kulitnya coklat agak gelap...Saat ada perempuan Yaman melintas, laki-laki Yaman yg saya ajak dialog mengatakan “Ini adalah salah satu dari suku kami di Yaman”, ...orangnya tinggi, putih, cantik. Kemudian ia saya tanya “Kenapa kamu dulu tidak menikahi yang seperti itu ?”, “O... tidak bagus karena suku saya kulitnya agak coklat tua, jadi adat kami menilai itu kurang baik karena nantinya bila memiliki keturunan tidak asli dari suku kami”, jawabnya.

Saya juga pernah dialog dengan salah satu orang India, saya Juga tanyakan padanya “Kenapa anda tidak menikahi orang selain India ?”, “Wah tidak baik itu.., karena anak saya nanti “belang” tidak asli India. Kalau tidak asli India nanti orang India yang lain tidak mau kawin dengan anak saya yang “belang” itu , jawabnya.

Inilah salah satu alasan orang mencari istri di lihat dari sisi nasabnya. Namun nasab pun akan membawa bencana bila tidak didasari agama.

Karena Agamanya.

Inilah elemen paling baik, paling pantas sebagai alasan seseorang menikahi seseorang. Kalau menikahi wanita karena agamanya maka akan beruntunglah kalian, kalau tidak rugi besar kalian. Jangankan orang yang baru akan membangun rumah tangga, bagi yang akan rujuk saja syarat agama harus dipenuhi

Firman Allah :

(Albaqarah,2:230)......Kemudian jika suami yang lain itu menceraikannya, maka tidak ada dosa bagi keduanya (bekas suami pertama dan isteri) untuk kawin kembali jika keduanya berpendapat akan dapat menjalankan hukum-hukum Allah. Itulah hukum-hukum Allah, diterangkan-Nya kepada kaum yang (mau) mengetahui.

Semua anggota keluarga orang tua, kakak, adik dsb. berkewajiban untuk menjadikan anak-anak perempuan jamaah bisa memenuhi syarat mutlak seorang wanita untuk dinikahi, yaitu syarat agama. Apabila syarat agama telah dipenuhi oleh wanita jamaah tersebut, tiga sisi yang lain otomatis akan berguna, dan memberikan nilai keutamaan yang tinggi. Sudah orangnya alim, kaya, cantik dan keturunannya dari nasab yang baik, ...wah..siapa yang tidak ingin memilikinya.

Sepatutnya kita malu, apabila menikahkan anak gadis kita dalam keadaan yang memprihatinkan, terutama agama nya masih kurang baik. Misalnya belum bisa baca Alqur’an dengan baik dan benar, sholatnya masih belum dengan kesadaran sendiri, kalau tdk disuruh suaminya belum berangkat sholat, do’a malam tdk terbiasa, menghormat suami tdk mengerti, menjaga najis belum bisa, dsb. Tetapi orang tua jamaah saat ini umumnya malu kalau menikahkan anaknya kalau nggak tamat sekolahnya. Padahal kalau anak gadisnya itu jadi mubalighot yang sholihat, pandai dan khusu’...apakah malu menikahkan anak gadis tsb. Marilah kita malu kalau agamanya yg jelek bukan sebaliknya. Marilah kita menghantarkan mereka memasuki gerbang rumah tangga mereka dalam keadaan memenuhi syarat agama. Insya Allah keluarga jamaah akan rukun dan damai. Kalau kelompok terkecil dari masyarakat jamaah, yaitu sebuah keluarga baik, maka jamaah ini akan baik dan berkembang dengan pesat. Amiin.

(Aa menikahimu karena Agamamu, De…)

Wabillahi taufiq wal hidayah,

والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته


1 komentar:

Soulmate's mengatakan...

so sweet honey....